Rata-rata Wisatawan Menetap 2 Hari di Sultra
Para wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) rata-rata hanya menetap selama 2 hari. Padahal, target Dinas Pariwisata Sultra mengharapkan para wisatawan bisa menetap selama 4 hari.
Demikian terungkap dalam pertemuan Komisi X DPR RI dengan jajaran Pemprov Sultra, di Kendari, Senin (14/7). Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah (F-PG) berharap, justru mestinya para wisatawan itu bisa menetap selama 5 hari. Itu target yang ideal. Untuk itulah, promosi pariwisata di Sultra harus dilakukan secara masif.
Para wisatawan, kata Ferdiansyah, harus mudah mendapatkan informasi dan agenda pariwisata di Sultra. Dengan begitu, angka kunjungan wisatawan semakin tinggi dan bisa menetap setidaknya selama 5 hari. Sultra sebetulnya memiliki destinasi wisata yang menarik. Salah satunya yang paling difavoritkan adalah wisata laut di Wakatobi. Destinasi wisata yang satu ini bisa menjadi alternatif selain wisata laut di Bali dan Raja Ampat.
Kepala Dinas Pariwisata setempat, menyatakan, promosi dan pameran sudah sering dilakukan, tidak saja di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Selain Wakatobi, Sultra punya banyak wisata sejarah. Banyak situs purbakala di Kabupaten Buton. Di kabupaten Muna, misalnya, ada situs layangan tertua yang terbuat dari kulit ubi. Ini belum terpromisikan dengan baik.
Ferdiansyah berharap, agenda pariwisata setiap hari harus ada. Sehingga wisatawan tidak buru-buru pergi meninggalkan Sultra. Di Sultra ada hewan endemik khas Sulawesi seperti anoa dan burung maleo. Ada keraton peninggalan Kesultanan Buton, dan lain-lain. Pendapatan dari pariwisata harus mampu menambah pendapatan daerah. (mh), foto : m. husein/parle/hr.